Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Suku Truku, Pemenggal Kepala dari Taiwan

Reporter

Editor

Ludhy Cahyana

image-gnews
Mengayau atau memenggal kepala musuh dalam tradisi Dayak, ternyata sama dengan Suku Truku di Taiwan. Tapi budaya itu sudah pupus, Permukiman Suku Truku menjadi destinasi wisata. TEMPO/ Nur Alfiyah
Mengayau atau memenggal kepala musuh dalam tradisi Dayak, ternyata sama dengan Suku Truku di Taiwan. Tapi budaya itu sudah pupus, Permukiman Suku Truku menjadi destinasi wisata. TEMPO/ Nur Alfiyah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Suku Truku atau Suku Taroko di Taiwan nyaris kehilangan tradisi budaya mereka. Kawasan Taroko yang berhutan lebat dan berbukit diubah menjadi taman nasional. Mereka pun dilarang berburu.

Namun usaha untuk mempertahankan kelanggengan tradisi Suku Truku dilakukan Zheng Ming Gang, Kepala Suku Truku. Gang yang bukan asli orang Truku merasa prihatin lalu mendirikan cagar budaya Suku Truku. 

Gang membuka lahan wisata budaya, yang memamerkan rumah hingga keseharian masyarakat Truku. Pertunjukan tari-tarian ia organisir agar seni Truku tak hilang. Tarian itu disajikan di Taroko Village Hotel, Taiwan, lengkap dengan golok yang mengayun-ayun dan diselingi tarian, "Dulu kami hidup dengan berburu," kata kepala suku, Zheng Ming Gang. 

Suku Truku merupakan satu dari 16 suku Aborigin—sebutan untuk suku pribumi—Taiwan. Mereka tinggal di Pulau Taiwan sejak 8.000 tahun yang lalu, bersama suku Aborigin yang lain. Konon, Aborigin Taiwan berasal dari bangsa Austronesia, cikal bakal orang-orang Filipina, Malaysia, Madagaskar, Oseania, juga Indonesia.

Taroko Village Hotel menjadi destinasi wisata juga sekaligus cagar budaya Suku Truku. Konflik sosial membuat mereka tersingkir dari Taiwan modern. Tempo/Nur Alfiyah

Orang Truku tinggal di pegunungan di Desa Taroko, daerah Bruwan, Provinsi Hualien, Taiwan bagian timur. Sekitar 150 kilometer dari Taipei. Dalam bahasa suku Truku, “bruwan” berarti gema. “Karena area ini dikelilingi pegunungan, dengan efek gema yang hebat,” kata Dadao, lelaki suku Truku. Sedangkan “taroko” berarti megah dan indah. 

Suku Truku mulanya hidup tenteram di lembah pegunungan tersebut. Mereka berburu binatang, memasak babi liar, juga memenggal kepala orang. Urusan satu ini menjadi tanda lelaki sudah dewasa.

Sebagai lelaki tulen, mereka juga membawa pulang buruan, bahkan kepala orang dari suku lain. Kemenangan itu biasanya dirayakan dengan menato tubuh. Makin banyak tato, menjadi status sosial pula, bahwa mereka tak sekadar lelaki tulen biasa.

Pertemuan mereka dengan peradaban luar terjadi kira-kira tahun 1400-an saat imigran dari China berdatangam. Kerusuhan politik membuat orang-orang Cina itu meninggalkan negerinya.

Gelombang imigran terus berdatangan, termasuk dari bangsa Han. Taiwan kemudian tak hanya ditinggali oleh orang Truku dan suku-suku pribumi lain, tapi juga bangsa Han, yang keturunannya kemudian menjadi populasi terbesar di Taiwan.

Setelah Perang Candu pecah pada 1840, penjajah dari Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Jepang datang menjarah Taiwan. Taiwan ikut jatuh ke tangan Jepang setelah Dinasti Qing di China kalah dalam perang pada 1895. Jepang pun menginvasi wilayah yang didiami suku Truku.

Konflik pertama antara Jepang dan orang Truku terjadi setahun kemudian. Tentara Jepang yang datang melecehkan perempuan Truku menyulut amarah suku tersebut. “Para leluhur mendatangi pos tentara lalu memenggal 13 orang Jepang," kata Zheng.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Peristiwa itu dikenal sebagai Xincheng Incident. Xincheng adalah lokasi pemenggalan kepala tersebut, tak jauh dari pegunungan tempat tinggal orang Truku. Sejak saat itu, perselisihan terus berlanjut.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

6 jam lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mendatangi PT Hwa Hok Steel yang memproduksi baja tulangan beton (BjTB) yang tak sesuai Standar Nasional Indonesia di Kabupaten Serang, Banten pada Jumat, 26 April 2024. Produk yang tak sesuai standar itu nantinya akan dimusnahkan. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.


Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

8 jam lalu

Li Ran (kanan). Instagram/mumunotinparis
Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.


Alasan Jepang Bangun Penghalang di Tempat Foto Gunung Fuji

8 jam lalu

Gunung Fuji Jepang (Pixabay)
Alasan Jepang Bangun Penghalang di Tempat Foto Gunung Fuji

Foto Gunung Fuji yang berdiri megah di delakang toko Lawson itu menarik bagi wisatawan asing


Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

12 jam lalu

PM Israel Benyamin Netanyahu dan istrinya, Sara. REUTERS
Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel


Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

14 jam lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mendatangi PT Hwa Hok Steel yang memproduksi baja tulangan beton (BjTB) yang tak sesuai Standar Nasional Indonesia di Kabupaten Serang, Banten pada Jumat, 26 April 2024. Produk yang tak sesuai standar itu nantinya akan dimusnahkan. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.


Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

21 jam lalu

Kowloon Motor Bus Hong Kong. Unsplash.com/Wanghao Shang
Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan


Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

23 jam lalu

Sebuah kapal pasokan Filipina berlayar di dekat kapal Penjaga Pantai Cina selama misi pasokan untuk pasukan Filipina yang ditempatkan di kapal perang yang dilarang terbang di Laut Cina Selatan, 4 Oktober 2023. REUTERS/Adrian Portugal
Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan


WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

1 hari lalu

Reruntuhan pabrik perusahaan percetakan setelah runtuh akibat gempa berkekuatan magnitudo 7,5 di New Taipei, Taiwan, 3 April 2024. Gempa berkekuatan magnitudo 7,4 melanda Taiwan pada pagi hari tanggal 3 April dengan pusat gempa 18 kilometer selatan Kota Hualien pada kedalaman  34,8 km, menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).  EPA-EFE/DANIEL CENG
WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini


Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

1 hari lalu

Ismail Haniyeh REUTERS
Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas


Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.
Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.